Apa kamu pernah melihat bulan tiba-tiba berubah warna jadi merah darah? Atau mungkin jadi gelap seperti ditutupi awan? Nah, itu dia yang namanya gerhana bulan atau fenomena Lunar Eclipse. Seringkali fenomena ini bikin merinding, apalagi buat kamu yang masih percaya mitos-mitos kuno.
Fenomena lunar eclipse atau gerhana bulan bukanlah pertanda buruk atau kejadian mistis, kok! Secara sains, ini adalah fenomena alam yang sangat normal dan bisa diprediksi. Jadi, kamu tidak perlu panik apalagi sampai sembunyi di bawah kolong meja. Malah, ini momen yang keren banget buat diabadikan atau sekadar dinikmati. Penasaran kenapa gerhana bulan bisa terjadi? Yuk, kita bahas lebih dalam, biar kamu jadi makin pintar dan bisa menjelaskan ke teman-temanmu!
Baca Juga: Smartphone Iqoo Neo 10: Spesifikasi Keren Bikin Ngiler
Apa Itu Fenomena Lunar Eclipse? Kenapa Bulan Bisa Merah?
Secara sederhana, fenomena lunar eclipse atau gerhana bulan adalah fenomena di mana posisi Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian atau seluruh Bulan. Nah, fenomena ini cuma bisa terjadi saat fase bulan purnama, lho! Jadi, kalau kamu lihat ada gerhana, sudah pasti bulannya lagi penuh-penuhnya.
Kenapa bulan bisa berubah warna jadi merah saat gerhana total? Ini karena fenomena yang disebut hamburan Rayleigh atau Rayleigh scattering. Saat bayangan Bumi menutupi Bulan, masih ada sedikit cahaya Matahari yang melewati atmosfer Bumi. Atmosfer kita ini berfungsi seperti filter raksasa yang menyaring sebagian besar cahaya biru, sedangkan cahaya merah dan oranye diteruskan dan membias ke Bulan. Makanya, Bulan jadi terlihat seperti berwarna merah darah. Keren, kan?
Jenis-Jenis Fenomena Lunar Eclipse
Ternyata, gerhana bulan itu ada beberapa jenis, lho. Setiap jenisnya punya tingkat keunikan dan tampilan yang berbeda. Apa saja?
1. Gerhana Bulan Total (Total Lunar Eclipse)
Ini dia yang paling ditunggu-tunggu! Fenomena lunar eclipse atau gerhana bulan total terjadi ketika seluruh Bulan masuk ke dalam umbra atau bayangan inti Bumi. Tampilannya paling dramatis, di mana Bulan akan berubah warna menjadi merah darah. Fenomena ini yang seringkali memicu banyak mitos dan cerita seram.
2. Gerhana Bulan Sebagian (Partial Lunar Eclipse)
Sesuai namanya, gerhana ini terjadi ketika hanya sebagian Bulan yang masuk ke dalam umbra Bumi. Kamu akan melihat sebagian Bulan menjadi gelap, seolah-olah ada yang menggigitnya. Walaupun tidak semerak total, tapi tetap menarik untuk diamati.
3. Gerhana Bulan Penumbra (Penumbral Lunar Eclipse)
Nah, ini yang paling sulit dideteksi. Gerhana bulan penumbra terjadi saat Bulan hanya masuk ke dalam bayangan luar (penumbra) Bumi. Perubahan warna atau kecerahan Bulan sangat tipis, kadang mata telanjang pun susah membedakannya. Biasanya, hanya fotografer profesional yang bisa melihat perbedaannya.
Cara Asyik Mengamati Fenomena Lunar Eclipse
Mengamati gerhana bulan tidak butuh alat canggih seperti teleskop khusus. Kamu bisa langsung melihatnya dengan mata telanjang. Tapi, biar pengalamannya makin seru, coba ikuti tips berikut:
- Cari Lokasi yang Gelap: Jauhi lampu-lampu kota yang terang biar pandanganmu ke langit makin jelas.
- Ajak Teman: Ajak teman-teman atau keluarga untuk menikmati momen ini bersama-sama.
- Siapkan Kamera: Abadikan momen langka ini dengan kamera atau ponsel kamu.
- Nonton Live Streaming: Kalau di tempatmu cuaca lagi mendung atau berawan, jangan khawatir! Kamu bisa nonton live streaming gerhana bulan dari observatorium ternama di seluruh dunia. Cari saja di YouTube atau situs-situs astronomi terpercaya, seperti NASA atau LAPAN kalau di Indonesia.
Q&A Seputar Fenomena Lunar Eclipse atau Gerhana Bulan
1. Apakah gerhana bulan berbahaya untuk mata?
Tidak sama sekali! Gerhana bulan sangat aman untuk dilihat dengan mata telanjang. Berbeda dengan gerhana matahari yang bisa merusak mata, gerhana bulan tidak memancarkan radiasi berbahaya.
2. Berapa kali gerhana bulan terjadi dalam setahun?
Gerhana bulan bisa terjadi sekitar dua hingga empat kali dalam setahun. Namun, tidak semuanya bisa terlihat dari lokasi yang sama.
3. Apakah gerhana bulan mempengaruhi pasang surut air laut?
Gerhana bulan tidak secara langsung mempengaruhi pasang surut air laut. Namun, karena gerhana bulan selalu terjadi saat bulan purnama, fenomena ini bertepatan dengan pasang surut perbani yang paling ekstrem.
4. Bisakah gerhana bulan terjadi di planet lain?
Ya, bisa! Gerhana bulan (di mana satelit alami sebuah planet ditutupi oleh bayangan planet itu) juga terjadi di planet lain seperti Jupiter dan Saturnus, yang memiliki banyak bulan.
5. Apakah gerhana bulan dan gerhana matahari bisa terjadi bersamaan?
Tidak. Kedua fenomena ini tidak bisa terjadi bersamaan. Gerhana bulan terjadi saat bulan purnama, sementara gerhana matahari terjadi saat bulan baru. Jeda antara keduanya biasanya sekitar dua minggu.
Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Spesifikasi Gaming Advan X1 Performa Lokal Yang Gahar2
Kesimpulan
Fenomena lunar eclipse atau gerhana bulan adalah salah satu pertunjukan alam yang paling menakjubkan dan bisa dinikmati siapa saja. Ini adalah bukti bahwa sains itu keren dan bisa menjelaskan fenomena yang dulunya dianggap mistis. Jadi, lain kali ada pengumuman gerhana bulan, pastikan kamu siap untuk mengamati dan mengabadikannya.